NGAWI, www.jejakkasus.info - Carut marut pelaksanaan pekerjaan
revitasisasi Alun-alun Merdeka Kabupaten Ngawi, tidak membuat gentar
nyali para oknum sang pengais rezeki dari hasil mendulang rupiah disaat
program revitalisasisi Alun-Alun Merdeka Ngawi tersebut berjalan, mulai
dari perencanaan hingga pelaksanaan pekerjaan.
Hal tersebut dapat dilihat dari beredarnya gambar tentang perencanaan revitalisasi Alun-alun Merdeka Ngawi, yang tidak sesuai dengan pelaksanaannya. Di sisi lain, pembangunan jaringan irigasi dan pembangunan jalan trotoar yang menggunakan pavingblock juga terlihat asal-asalan, dan terkesan amburadul.
Pemasangan paving block persegi empat yang bergelombang, dan banyaknya rumput liar yang tumbuh di sela-sela paving block tersebut seharusnya tidak terjadi bila pihak-pihak yang berkompeten dalam program tersebut pro-aktif dalam pengawasannya.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olah Raga (Dispariyapura) Kab.Ngawi, Anwar Rifai saat hendak dikonfirmasi sedang tidak ada di tempat. Tapi asistennya mengatakan, "Silahkan temui dulu PPTKnya yakni Pak Warsito, setelah itu dengan didampingi PPTK baru diperbolehkan menghadap Bapak Kadin Dispariyapura," tuturnya.
Semenara Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Warsito, mengatakan, "Saya memang sebagai PPTK, namun dalam hal ini semuanya dihandel Bapak Kadin selaku pengguna anggaran (PA) yang merangkap sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK), jadi saya tidak tahu apa-apa terkait hal tersebut," ungkapnya.
Kondisi ini, memunculkan dugaan antara PPTK dan Kepala Dinas sebagai pengguna anggaran tidak harmonis. Keduanya saling lempar tanggung jawab atas persoalan proyek revitalisasi Alun-alun Kabupaten Ngawi yang kini menjadi sorotan publik. (mf)
Hal tersebut dapat dilihat dari beredarnya gambar tentang perencanaan revitalisasi Alun-alun Merdeka Ngawi, yang tidak sesuai dengan pelaksanaannya. Di sisi lain, pembangunan jaringan irigasi dan pembangunan jalan trotoar yang menggunakan pavingblock juga terlihat asal-asalan, dan terkesan amburadul.
Pemasangan paving block persegi empat yang bergelombang, dan banyaknya rumput liar yang tumbuh di sela-sela paving block tersebut seharusnya tidak terjadi bila pihak-pihak yang berkompeten dalam program tersebut pro-aktif dalam pengawasannya.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olah Raga (Dispariyapura) Kab.Ngawi, Anwar Rifai saat hendak dikonfirmasi sedang tidak ada di tempat. Tapi asistennya mengatakan, "Silahkan temui dulu PPTKnya yakni Pak Warsito, setelah itu dengan didampingi PPTK baru diperbolehkan menghadap Bapak Kadin Dispariyapura," tuturnya.
Semenara Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Warsito, mengatakan, "Saya memang sebagai PPTK, namun dalam hal ini semuanya dihandel Bapak Kadin selaku pengguna anggaran (PA) yang merangkap sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK), jadi saya tidak tahu apa-apa terkait hal tersebut," ungkapnya.
Kondisi ini, memunculkan dugaan antara PPTK dan Kepala Dinas sebagai pengguna anggaran tidak harmonis. Keduanya saling lempar tanggung jawab atas persoalan proyek revitalisasi Alun-alun Kabupaten Ngawi yang kini menjadi sorotan publik. (mf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar