BANDUNG – www.jejakkasus.info- Kasus dugaan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Jabar kembali mendapat sorotan dari berbagai elemen masyarakat, Buser Istana dan Jejak Kasus, Aksi Sekelompok kembali menggelar unjukrasa di depan Kantor Kejati Jabar di Bandung, Kamis (11/9/2014).
Tuntutan para aksi
unjukrasa, "Kejati Jabar harus menuntaskan kasus ini. Jangan berhenti di
tersangka kelas ikan teri saja, tapi harus kena sampai ke ikan
kakapnya," ungkap Ketua Tunas Pasundan, Wawan Sam.
Menurut keterangan
dari Ketua Tunas Pasundan Wawan, Kejati Jabar baru menetapkan tiga tersangka
yang mereka dinilai bukan pelaku utama. Namun Wawan berharap, Kejati
dapat menuntaskan kasus KKN tersebut hingga menjerat tersangka sampai ke akar
atau induk Jaringan KKN Pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Dinas Kesehatan
(Dinkes) Pemprov Jabar.
Selain itu Harian
Jejak Kasuspun menyorotinya supaya kinerja Kejati Jabar Profesional, pasalnya
selain Masyarakat, median tribunnews.com dll, juga ikut memonitoring kasus
tersebut, dan terus mendukung langkah yang dilakukan Kejati selama mereka tidak
tebang pilih,"
Para pengunjuk rasa
datang dengan membawa sejumlah spanduk dan poster yang menyuarakan berbagai
aspirasi. Di antaranya bertuliskan, "Korupsi Alkes Dimulai Dari
Perencanaan", "Jangan Korbankan Orang Kecil untuk Menangkap Aktor
Intelektual", "Rakyat Kecil Jangan Jadi Korban", dan
"Kejaksaan Harus Profesional".
Sebelumnya
diberitakan, kejati telah menetapkan tiga tersangka pada kasus ini. Mereka
adalah S, yaitu pejabat pembuat komitmen (PPK) pada proyek pengadaan
Poned (alkes untuk tingkat Puskesmas), T selaku Pelaku PPK proyek Ponek (alkes
untuk tingkat RSUD), dan AH sebagai anggota tim teknis kedua proyek tersebut, mereka
ditetapkan sebagai tersangka sejak 5 September 2014.
Sekjen Forum Kajian
Hukum Publik (Forkahup) Jabar, Sanjaya, mengatakan ketiga tersangka kategorinya
baru kelas teri. "Sedangkan pihak berwenang yang menggiring proyek
masih jauh untuk disentuh penyidik. Memang ini baru pengembangan awal dan
penyidik bisa saja menemukan siapa di balik kasus ini," kata
Sanjaya.(san).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar